SMK Negeri 2 Banjarmasin skenda
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN – Saat perempuan seusianya sibuk mencari pekerjaan atau memilih meniti karier di perkantoran, Adiaz Airtif justru memilih mengurung diri di kamarnya, bahkan berhenti sebagai guru honorer.
Namun dari dalam kamar itu dia bisa menghasilkan uang Rp 3 juta hingga Rp 9 juta per bulan.
Sedikitnya 10 jam sehari Adiaz menghabiskan waktu dalam kamar berukuran 4×2 meter per segi tersebut. Sebagai ilustrator dan komikus, Adiaz Airtif, tidak membutuhkan ruang kerja khusus, apalagi kantor, untuk menuangkan ide kreatifnya. Hanya bermodal laptop dan pen tablet, dia sudah menghasilkan puluhan karyanya dalam sehari.
“Saya melayani klien dari mancanegara, seperti India, Amerika dan Eropa. Kalau ilustrator, sayang menjadi freelancer ilustrator di Upwork, Fiver, dan Fivesquid. Kalau komikus saya melayani webtoon di LINE webtoon challenge, “ kata Diaz panggilan akrabnya, kemarin.
Sebagai komikus LINE Webtoon, Diaz meraih Rising Star Oktober 2016 lalu. Karyanya juga berkesempatan berkolaborasi mengisi satu slot episode untuk webtoon khusus Ramadan 2017 di halaman utama LINE Webtoon Official.
“Alhamdulillah, waktu itu saya juga mendapatkan hadiah uang Rp 5 juta. Sedangkan untuk pembaca Komik Will Em sendiri, kini sudah mencapai 210.000 orang,” ujarnya.
Diaz menjelaskan ada perbedaan signifikan yang terkandung pada dua peran ditekuninya, baik sebagai ilustrator maupun komikus Webtoon.
“Terutama dari sisi penghasilan. Kalau komikus, saya hanya merupakan komikus webtoon challenge atau bukan official, sehingga tidak mendapatkan penghasilan tetap. Gimana caranya webtoon yang saya buat ada hasilnya, saya pun menjual sticker-theme LINE messanger Will Em dan merchandisenya ke pembaca yang sudah mencapai 210.000 itu,” ujarnya.
Kalau sebagai ilustrator, lanjut Diaz, keuntungan sangat menjanjikan. Melalui klien-klien asing, ia pun mampu meraup penghasilan Rp 3 juta hingga Rp 9 juta per bulan.
“Penghasilan freelance ilustrator lebih menjanjikan. Saya dapat job dari klien-klien luar negeri di tiga website, yakni Upwork, Fiver dan Fivesquid. Saya dibayar pakai dolar,” ujarnya.
Diaz mengatakan saat ini dia sedang menjalin kontrak kerja yang cukup panjang dengan salah satu digital publisher dari Jerman. Dalam kontrak kerja tersebut ia membuat ilustrasi kesehatan dan olahraga fitnes sebelum diposting ke Apost.com.
“Di situlah sebetulnya penghasilan terbanyak saya dapatkan setiap bulan atau berkisar Rp 3 juta hingga Rp 7 juta. Sedangkan website lain seperti Fiver dan Fivesquid, cuma sebagai nyari uang tambahan,” ujarnya.
Di balik kesuksesan diraih Adiaz tersebut sudah pasti juga tidak terlepas dari berbagai kendala dan hambatan. Menurut perempuan berkerudung tersebut salah satunya adalah permintaan revisi ulang hasil karyanya.
“Demi memenuhi selera klien, saya pernah merevisi karyanya sebanyak lima kali. Permintaan tersebut biasanya lebih cenderung dari klien website negara India. Klien dari India memiliki selera seni itu tinggi,” ujar warga Pekapuranraya Kota Banjarmasin itu.
Hambatan, kata Adiaz, juga sempat datang dari kedua orangtuanya. Karena dia banyak menghabiskan waktunya untuk menggambar.
“Tidak jarang saya mendapatkan omelan dari orangtua. Tapi setelah saya omongin baik-baik ke ortu, kalau kerjaan ini hasilnya melebihi gaji guru sertifikasi, orangtua dan keluarga pun mendukung saya kerja ini sampai sekarang,” jelasnya.
Diaz sempat menjadi guru honorer animasi di SMKN 2 Banjarmasin. “Tapi pada Agustus 2018 lalu, saya memutuskan berhenti karena mau fokus mengejar impian lain dengan menjadi freelancer ilustrator di Upwork, fiver, dan fivesquid serta komikus webtoon di LINE webtoon challenge, “jelasnya. (banjarmasinpost.co.id/abdul ghani)
Artikel ini telah tayang di banjarmasinpost.co.id dengan judul Perempuan Ini Nekat Stop Jadi Guru Honorer, Kepincut Pekerjaan Menjanjikan, Kiennya Bule-bule, http://banjarmasin.tribunnews.com/2018/12/27/perempuan-ini-nekat-stop-jadi-guru-honorer-kepincut-pekerjaan-menjanjikan-kiennya-bule-bule?.
Penulis: Ahmad Rizky Abdul Gani
Editor: Didik Trio
