Home » Berita Terbaru » Mengenalkan Kuliner Banjar “Pakasam” melalui Film Pendek

Mengenalkan Kuliner Banjar “Pakasam” melalui Film Pendek

Makanan bukan hanya sekadar bahan untuk mengisi perut, tetapi juga mencerminkan kebudayaan, sejarah, dan identitas suatu daerah. Salah satu contoh yang menarik adalah makanan tradisional khas Kalimantan Selatan “Pakasam,” sebuah hidangan yang tidak hanya menggugah selera, tetapi juga memancarkan kehangatan dan kearifan lokal yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.

“Pakasam,” sebuah makanan yang mungkin belum banyak dikenal secara luas, memiliki akar yang dalam dalam sejarah dan budaya. Dengan proses pembuatan yang khas dan cita rasa yang unik,
makanan ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan dan tradisi masyarakat.

Sumber Foto : https://id.wikipedia.org/wiki/Pekasam

Ikan pakasam atau iwak samu adalah salah satu olahan ikan yang diawetkan dengan cara melakukan fermentasi oleh bakteri asam laktat. Ikan yang biasa digunakan untuk membuat pakasam atau samu merupakan ikan air tawar atau sungai seperti seluang, haruan (gabus), pepuyu (betok), dan
sepat.

Film pendek ini hadir sebagai jendela untuk memperkenalkan dan memahami lebih dalam tentang apa yang membuat “Pakasam” begitu istimewa. Di dalam film pendek ini, penonton akan
dibawa dalam perjalanan visual dan backsound yang memukau.

Film pendek ini tidak hanya sekadar tentang makanan. Di dalamnya ada sebuah cerita yang berangkat dari isu sosial yang sering terjadi di masyarakat sekitar. Dikemas dengan sinematografi yang apik dan backsound yang bisa membuat suasana menjadi lebih terasa ketika menontonnya.

Dalam perjalanan memperkenalkan makanan tradisional “pakasam” melalui film pendek ini, penonton akan diperkenalkan dengan karakter yang memiliki peran sentral dalam membawa cerita
ini hidup. Setiap karakter membawa latar belakang, pengalaman, dan pandangan yang unik, yang akan menghadirkan dimensi emosional yang mendalam dan menyentuh hati penonton. Mari kita kenali karakter-karakter ini dan bagaimana mereka berinteraksi dengan makanan “pakasam” dalam film pendek ini:

1. Amad
Adalah seorang anak yang berprofesi sebagai siswa sekolah dasar yang hanya tinggal berdua dengan ibunya akibat ditinggal bapaknya pergi, sehingga mereka hidup serba berkecukupan.
2. Adit
Seorang anak yang juga berprofesi sebagai siswa dengan gaya hidup yang serba cukup, terlihat dari gaya ibunya yang suka pamer ketika berkumpul dengan tetangga di kampung mereka tinggal. Hal itu juga yang membuat Adit mempunyai sifat yang sombong terhadap Amad.
3. Ibu Amad
Tidak diketahui apakah ibu Amad seorang janda atau bukan. Dalam film ini Ibu hanya tinggal berdua dengan Amad. Mempunyai sifat penyabar dan penyayang, itu merupakan senjata terbesar
yang dimiliki oleh Ibu ketika sedang menghadapi permasalahan.

Amad selalu diejek teman temannya karena bekal yang dibawanya terlihat berbeda dengan yang lain. Ketika dirumah amad meminta ke ibunya untuk mengganti lauk bekalnya dengan ayam akan tetapi yang terjadi ibunya tidak memberikan ayam tapi malah memberikan ikan “Pakasam”, sehingga Amad menjadi sangat marah kepada ibunya. Saat di kelas, amad melihat adit dan teman temannya yang sebelumnya mengejek malah menghabiskan bekal amad yang berisikan ikan pakasam. Hal itu yang membuat amad bingung dengan tingkah laku teman – temannya, yang pada akhirnya membawa amad juga ikut memakan ikan pakasam ketika dirumah.


Pesan dari film ini adalah kasih sayang dan sabar adalah senjata paling terindah ketika menghadapi permasalahan. Dan cara kita menghormati orang lain adalah bagaimana kita bisa menghargai apa yang mereka miliki, karena hidup hanya cerita yang terkadang bisa berubah-ubah keadannya.

Film ini mengajarkan kita bahwa pengalaman hidup dapat membentuk persepsi kita dan mengajak kita untuk lebih terbuka terhadap perubahan. Ini adalah panggilan untuk mendekatkan diri pada warisan budaya dan tradisi kita, dan mengenali bahwa nilai sesungguhnya tidak hanya terletak pada tampilan luar. Sebagai Amad yang akhirnya ikut memakan ikan pakasam, kita diajak untuk merayakan keunikan dan memahami bahwa sesuatu yang awalnya tidak kita kenal mungkin akan menjadi kenangan manis dalam hidup kita.

Judul Film            : Pakasam

Sutradara            : Desy Aulia Zahra

Penulis Naskah  : Alya Inayah

Ide Cerita             : Herpandi, S.Pd, Alya Inayah dan Desy Aulia Zahra

Penulis Artikel   : Herpandi, S.Pd

Sumber tulisan  :

https://banjarmasin.tribunnews.com/2020/06/24/kalselpedia-pakasam-atau-iwak-samu-ikan-fermentasi-khas-hulu-sungai-tengah-ini-cara-mengolahnya

Check Also

Kunjungan Studi Tiru dari SMK Negeri 1 Bati-Bati ke SMK Negeri 2 Banjarmasin

SMK Negeri 2 Banjarmasin mendapat kunjungan dari SMK Negeri 1 Bati-Bati dalam rangka Studi Tiru. …

LKS Nasional

Lomba Kompetensi Siswa (LKS) yang merupakan sebuah ajang talenta untuk peserta didik di Sekolah Menengah …

SMK Negeri 2 Banjarmasin melaksanakan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK)

Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) yang merupakan program evaluasi yang diselenggarakan oleh Kemendikbud Ristek, dan …

Semarak Perlombaan 79 Tahun Indonesia Merdeka di SMK Negeri 2 Banjarmasin

Dalam Rangka menyemarakkan 79 tahun kemerdekaan Indonesia SMK Negeri 2 Banjarmasin mengadakan berbagai lomba untuk …

Upacara Bendera Memperingati HUT Kemerdekaan Republik indonesia ke-79

Memperingati HUT Republik Indonesia ke – 79, SMK Negeri 2 Banjarmasin melaksanakan kegiatan upacara bendera …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *