Analisis Lingkungan Internal (SW)
No | Bidang Garapan | Kekuatan (Strength) | Kelemahan (Weakness) |
1 | STANDAR ISI | Memiliki dokumen SNP Standar Isi
Memiliki kurikulum/KTSP dan Kurikulum SMK Tahun 2013 Tersedianya institusi pasangan Adanya SK-KD dari setiap materi yang diajarkan Adanya kurikulum implementatif Adanya SKKNI untuk mata pelajaran produktif. |
Cakupan Muatan Kurikulum dalam Pemenuhan Standar Isi belum sesuai dalam tuntutan SNP
Sekolah dalam menyusun KTSP kurang melibatkan konselor, kepala sekolah, komite sekolah, dan nara sumber, dan pihak-pihak lain yang terkait. Kurang tersedianya modul Belum semua guru paham kurikulum terbaru dan pembuatan administrasi guru yang benar dan lengkap
|
2 | STANDAR PROSES | Memiliki dokumen SNP Standar Proses
Jadwal terencana dengan baik Tersedianya perangkat KBM Adanya variasi metode dalam KBM Adanya pelayanan BK untuk peserta didik |
Metode mengajar guru kurang bervariasi /PAIKEM
Belum semua guru membuat administrasi guru secara benar dan lengkap Administrasi pelayanan guru BK masih kurang optimal Media pembelajaran/peraga yang dibuat guru masih minim Model pembelajaran CBT dan PBE belum sepenuhnya diterapkan |
3 | STANDAR KOMPETENSI LULUSAN | Memiliki dokumen SNP Standar Kompetenesi Lulusan
PPDB menggunakan sistem bobot dan tes khusus Adanya kegiatan ekstrakulikuler sebagai wadah bakat dan minat siswa Adanya organisasi siswa intra sekolah Adanya tata tertib sekolah Adanya keteladanan dari unsur pimpinan dan guru Adanya pembagian guru piket dan BP dalam menegakkan tata tertib sekolah Diberlakukannya sanksi dengan sistem point dalam menegakkan tata tertib sekolah Tuntutan kurikulum untuk pekerjaan di DU/DI Terjalinnya hubungan kerjasama dengan DU/DI Terselenggaranya Uji Kompetensi Adanya sertifikasi kompetensi Adanya guru yang menjadi assesor Adanya penunjukan sekolah sebagai TUK program keahlian Akuntansi Adanya lembaga sebagai assesor Adanya struktur kepengurusan Komite Sekolah Adanya BKK sekolah |
Banyak siswa berasal dari luar kota
Adanya siswa yang diterima tidak sesuai pilihannya Pelaksanaan kegiatan ekstrakulikuler tertentu kurang konsisten Kemampuan siswa berkomunikasi bahasa asing kurang Masih kurangnya kedisiplinan siswa dalam menaati tata tertib Pelaksanaan pemberian sanksi kurang optimal Masih adanya guru yang belum memberikan teladan Masih ada guru piket yang tidak melaksanakan tugasnya Promosi sekolah belum optimal Penjaringan dan pemanfaatan Institusi Pasangan kurang optimal Sebagian Institusi Pasangan belum memahami pelaksanaan Prakerin Kurangnya DU/DI yang relevan dengan program keahlian untuk Prakerin siswa Peran Institusi Pasangan dalam pemasaran tamatan masih kurang Keterserapan tamatan di DU/DI belum memadai Belum semua DU/DI bersedia sebagai tempat pelaksanaan Uji Kompetensi Sebagian DU/DI belum menghargai sertifikat Uji Kompetensi Peran Komite sekolah belum optimal Peran BKK belum optimal dalam pemasaran tamatan |
4 | STANDAR PTK | Memiliki dokumen SNP Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Sebagian besar guru berpendidikan S1, S2 dan S3 Sebagian besar guru mempunyai sertifikat diklat keahlian Guru mengajar sesuai dengan kompetensi yang dimiliki Memiliki Assesor |
Sebagian besar guru apatis dalam mengembangkan diri
Jumlah tenaga kependidikan masih kurang Kurangnya kesempatan untuk mengikuti latihan assesor Sebagian besar guru belum mengikuti On The Job Training |
5 | STANDAR SARANA DAN PRASARANA | Memiliki dokumen SNP Standar Sarana dan Prasarana
Tersedianya gedung sekolah dan ruang belajar yang memadahi Memiliki bengkel praktrek Tersedianya ruang praktik Lokasi sekolah berada di tengah kota sehingga mudah dijangkau Adanya program 7K Adanya fasilitas kebersihan lingkungan sekolah Adanya Standar ISO 14000 Tentang Lingkungan |
Beberapa peralatan sudah out of date
Jumlah peralatan belum mencukupi Kurang lengkapnya fasilitas perpustakaan Tidak adanya lapangan olahraga Fasilitas dan ruang praktik kurang memadai Adanya warga yang kurang peduli terhadap 7K Karena berada di tengah kota sehingga adanya polusi suara dan udara Belum adanya pos keamanan Kurangnya tenaga kebersihan Kurangnya kepedulian dari warga sekolah terhadap lingkungan sehat dan bersih Kurangnya pemeliharaan lingkungan sekolah yang sehat dan bersih |
6 | STANDAR PENGELOLAAN | Memiliki dokumen SNP Standar Pengelolaan
Adanya visi-misi sekolah yang memberi arah yang jelas dan sebagai acuan dalam menyusun program kegiatan. Mengimplementasikan SMM dan bersertifikat ISO 9001:2008 IWA-2 Adanya struktur organisasi dan uraian tugas unsur-unsur organisasi yang memberikan wewenang dan tanggung jawab secara jelas Adanya RKAS/RAPBS yang selalu disusun setiap tahun untuk rencana realisasi kegiatan. Adanya kerja sama dengan industri d/ institusi dalam negeri maupun luar negeri |
Masih adanya sejumlah warga sekolah yang belum memahami SMM ISO 9001:2008 IWA-2
Belum semua warga sekolah memahami tugas pokok dan fungsi struktur organisasi Masih adanya warga sekolah yang kurang memahami dan kurang konsisten dalam melaksanakan tugas sesuai dengan uraian tugas. Program kerja sekolah belum terealisasi secara maksimal karena kurang lancarnya pendanaan kegiatan. Masih ada warga sekolah yang bekerja belum konsisten sesuai mekanisme kerja (SOP dan IK)
|
7 | STANDAR PEMBIAYAAN | Memiliki dokumen SNP Standar Pembiayaan
Memiliki RKAS/RAPBS setiap tahun Adanya struktur organisasi UPJ di sekolah Adanya program usaha unit produksi Tersedianya SDM yang memiliki jiwa wirausaha Adanya kerja sama dengan DU/DI Adanya modal usaha |
Terjadinya perubahan RKAS/RAPBS dalam perjalanan pelaksanaan kegiatan
Sosialisasi RKAS/RAPBS masih kurang Hasil dari UPJ kurang optimal Sebagian warga belum memahami fungsi UPJ Ruang pertokoan belum memadahi Masih kurangnya hasil dan omzet penjualan Masih kurangnya pengembangan usaha |
8 | STANDAR PENILAIAN | Memiliki dokumen SNP Standar Penilaian
Adanya penetapan KKM pada setiap mata pelajaran Adanya penilaian peserta didik yang direncanakan dan dilakukan oleh guru Adanya penilaian hasil belajar yang dijadwalkan oleh sekolah (Ulangan Tengan Semester , Ulangan Akhir Semester , Ujian Sekolah, dan Ujian Nasional) Adanya UKK (Uji Kompetensi Kejuruan) yang dijadwalkan sekolah Memiliki asesor uji kompetensi di setiap program studi keahlian bersertifikat dari BSNP |
Belum semua guru memahami Dokumen SNP Standar Penilaian
Belum semua guru melaksanakan penilaian peserta didik secara konsisten sesuai standar penilaian Belum semua guru melakukan analisis hasil penilaian dengan benar dan lengkap Belum semua guru melayani peserta didik untuk perbaikan dan pengayaan secara baik, benar dan konsisten Masa berlaku sertifikat asesor uji kompetensi dari BSNP hanya berlaku 2 tahun dan ou of date Juli 2014 Belum memiliki POS untuk ulangan umum |
Analisis lingkungan internal (SW) secara umum:
Kekuatan ( Strenght )
- Lokasi strategis berada di Kota Banjarmasin yang nyaman ditempuh oleh jalur transportasi darat.
- Lingkungan nyaman dan masih mengedepankan area hijau yang seimbang ditengah kota.
- SMK Negeri 2 Banjarmasin saat ini memiliki 60 guru ( 90 % berkualifikasi S1, 5 % berkualifikasi S2 dan 20 tenaga kependidikan untuk melayani seluruh
- SMK Negeri 2 Banjarmasin memiliki fasilitas perkantoran, pembelajaran, olahraga, gedung dan laboratorium berstandar nasional, serta rencana pengembangan SMK Rujukan.
- Tersedianya infrastruktur ICT di sekolah akan memodernisasi sistem pembelajaran, sehingga mutu proses dan hasil pembelajaran semakin meningkat, efektif dan efisien.
- Hasil akreditasi terhadap program-program studi pada sekolah menunjukkan kualifikasi yang sangat baik (kategori A untuk Perawatan Sosial dan B untuk Teknik Komputer dan Jaringan, Multimedia, Broadcasting dan Animasi)
- SMK Negeri 2 Banjarmasin memiliki kredibilitas yang sangat memadai sebagai penyelenggara pendidikan di bidang pendidikan kejuruan. Pada tahun 2014/2015 dari 4 cabang lomba LKS kejuruan tingkat Propinsi yang di ikuti, mereaih 1 cabang lomba sebagai juara 1 dan mewakili LKS tingkat Nasional dari Propinsi Kalimantan Selatan, 1 Orang Juara 3 tingkat Propinsi Kalimantan Selatan.
- Animo siswa masuk saat PPDB sangat tinggi dapat menjadi kekuatan pengembangan SMKN 2 Banjarmasin menjadi lebih baik.
- Sistem manajemen SMK Negeri 2 Banjarmasin SMM ISO 9000 : 2008 dan berpotensi dikembangkan untuk ISO 14000 tentang lingkungan
- Sekolah tertua di Kalimantan Selatan yang sudah memiliki kekuatan alumni yang mapan sehingga dapat menjadi nama besar SMK N 2 Banjarmasin semakin berkibar
Kelemahan (Weakness)
- Luas tanah terbatas hanya seluas 7008 m2, sehingga penambahan gedung hanya bias di lakukan secara vertikal.
- Dana yang berasal dari pemerintah dan yang terhimpun dari masyarakat sangat kurang untuk pengembangan investasi sekolah
- Pembatasan penggunaan anggaran yang bersumber dari pemerintah yang terfokus pada biaya operasional sekolah
- Kultur kerja yang sesuai dengan tuntutan sekolah modern, dan nilai inti yang terkait dengan etos kerja yang tinggi untuk menghasilkan inovasi dalam konteks pembelajaran produktif di bidang pengajaran belum terbangun
- Pemahaman system manajemen mutu yang belum seragam pada semua warga sekolah
Analisis Lingkungan Eksternal (OT)
No | Komponen | Peluang (opportunity) | Ancaman (Threat) |
1 | STANDAR ISI | Adanya kesempatan mengadakan validasi kurikulum bersama dengan DU/DI
Adanya MGMP tiap mata diklat Adanya kurikulum SMK berbasis kompetensi Adanya sosialisasi kurikulum 2013 Tersedianya guru tamu dari DU/DI Adanya DU/DI untuk pelaksanaan Prakerin Adanya perhatian orang tua terhadap kualitas tamatan |
Sosialisasi kurikulum 2013 belum optimal
Perkembangan IPTEK yang terlalu cepat Adanya SMA Plus Standard kelulusan yang terus meningkat |
2 | STANDAR PROSES | Adanya kesempatan mengadakan validasi kurikulum bersama dengan DU/DI
Adanya MGMP tiap mata diklat Adanya kurikulum SMK berbasis kompetensi Adanya sosialisasi kurikulum 2013 Tersedianya guru tamu dari DU/DI Adanya DU/DI untuk pelaksanaan Prakerin Adanya perhatian orang tua terhadap kualitas tamatan |
Sosialisasi kurikulum 2013 dan implementasinya belum optimal
Perkembangan IPTEK yang terlalu cepat Adanya SMA plus yang mengajarkan keterampilan kejuruan Standar kelulusan yang terus meningkat Kebijakan tentang kurikulum dan administrasi guru yang sering berubah. |
3 | STANDAR KOMPETENSI LULUSAN | Adanya tamatan SMP dan MTs
Adanya beasiswa bagi siswa-siswa tertentu Adanya perguruan tinggi yang relevan untuk melanjutkan pendidikan bagi siswa Adanya ikatan alumni Adanya bursa kerja khusus bagi tamatan Penyuluhan hukum dari POLRI Adanya patroli yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Adanya pembinaan melalui kegiatan ekstrakulikuler |
Jumlah SMA lebih banyak dari SMK
Tingkat perekonomian orang tua rendah Banyak sekolah sejenis yang membutuhkan beasiswa Banyak pesaing tamatan sekolah sejenis Budaya lingkungan sekolah yang tidak mendukung Budaya asing (dalam berpakaian dan pergaulan) |
4 | STANDAR PTK | Adanya diklat bagi guru untuk mengembangkan kompetensinya
Adanya DU/DI sebagai tempat OJT bagi guru Adanya perguruan tinggi yang membuka program S1 dan S2 bagi PNS Adanya program pengembangan profesi |
Kesempatan mengikuti diklat terbatas
Banyaknya prasyarat dari DU/DI untuk pelaksanaan OJT Tuntutan program kurikulum pendidikan tingkat lanjut Adanya guru tamu Seleksinya ketat Tuntutan kurikulum SMK terhadap kompetensi guru Adanya Uji Kompetensi bagi guru |
5 | STANDAR SARANA DAN PRASARANA | Adanya dukungan dari Pemerintah Pusat dan Pemda
Tersedianya fasilitas di DU/DI untuk program Outsourching Dukungan masyarakat terhadap PLH di sekolah positif Dukungan dari Puskesmas setempat Kebijakan Pemkot mengenai Jumat Bersih Adanya Standar ISO 14000 Tentang Lingkungan |
Prosedur untuk mendapatkan bantuan sulit
Belum semua industri mau bekerjasama dengan sekolah Dana dan jaringan dari Komite Sekolah belum kuat Banyaknya sampah dari bahan plastik dan kertas serta limbah bahan praktek Semakin padat penduduk di sekitar sekolah |
6 | STANDAR PENGELOLAAN | Adanya kerjasama dengan PT. SAI Global dalam mengembangkan SMM ISO 9001-2008 IWA2
Adanya P4TK di DIY maupun di Jawa yang Kondisi lingkungan sospolkamtibmas di Yogyakarta yang relatif stabil Koordinasi dan hubungan dengan instansi vertikal yang harmonis dan lancar. Adanya perguruan tinggi negeri maupun swasta yang dapat menjadi mitra kerja sama dalam mengembangkan sekolah Adanya kerja sama dengan sekolah / institusi di luar negeri. Adanya DU/DI tempat Prakerin Adanya kesempatan untuk Prakerin di luar negeri Adanya Institusi Pasangan Adanya Asosiasi Profesi Adanya LSP Adanya Assesor |
Banyaknya peraturan yang mengikat dalam hal pendanaan kegiatan sekolah
Tuntutan kualitas pendidikan yang semakin tinggi dan murah/semakin terjangkau masyarakat. Banyaknya lembaga diklat /SMK yang sejenis yang menjadi kompetitor. Globalisasi dan berlakunya AFTA, AFLA, APEC Adanya beberapa DU/DI yang kegiatannya kurang relevan dengan kompetensi yang harus dimiliki siswa Masuknya budaya asing lewat siswa yang Prakerin di luar negeri Belum semua program keahlian mempunyai LSP Jumlah assesor yang terbatas
|
7 | STANDAR PEMBIAYAAN | Adanya dana pendidikan dari APBN, APBD, dan Komite
Adanya perusahaan yang menjalin kerjasama dengan UPJ Adanya bantuan dari Pemerintah/LSM berupa modal untuk pengembangan usaha |
Pendanaan dari iuran komite bulanan tidak lancar karena banyaknya siswa yang keluarga tidak mampu secara ekonomi.
Adanya kebijakan pendidikan murah/terjangkau masyarakat. Banyaknya pengusaha di luar sekolah |
8 | STANDAR PENILAIAN | Adanya standar penilaian dalam SNP yang ditetapkan pemerintah
Adanya LSP Adanya BSNP Adanya assesor Adanya DU/DI sebagai tempat pelaksanaan Uji kompetensi Adanya pengawas SMK di Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta |
Belum semua program keahlian mempunyai LSP
Jumlah assesor yang terbatas Berlakunya AFLA akan menuntut perubahan standard sertifikasi |
Analisis lingkungan eksternal (OT) secara umum:
Peluang (Opportunity)
- Otonomi dalam mengelola sekolah ini memberikan keleluasaan untuk melakukan berbagai terobosan kebijakan sehingga lebih fleksibel dalam menghadapi tantangan global dan sekaligus mengantisipasi kebutuhan masyarakat.
- Otonomi memungkinkan SMK Negeri 2 Banjarmasin menjalin kemitraan dengan perguruan tinggi di dalam maupun luar negeri secara langsung. Melalui kemitraan ini dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas, sekaligus memperoleh kesempatan untuk memperluas layanan kepada publik.
- Otonomi sekolah, yakni pelimpahan sebagian besar kewenangan pusat berikut anggarannya kepada sekolah, merupakan peluang bagi SMK Negeri 2 Banjarmasin untuk menjadi mitra kerja lembaga-lembaga lain misalnya DU/DI dan lembaga-lembaga yang membutuhkan pelatihan tentang kerumah tanggaan dan perhotelan.
- Komitmen pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan menyediakan anggaran pendidikan sebesar 20% dari APBN memberi peluang bagi SMK Negeri 2 Banjarmasin untuk berperan serta secara lebih aktif dalam memperbaiki kualitas pendidikan.
Ancaman (Threath)
- Perkembangan MEA (masyarakat Ekonomi Asia) yang memungkinkan persingan terbuka bagi calon tenaga kerja alumni SMK N 2 Banjarmasin
- Menguatnya otonomi dan desentralisasi pemerintahan menuntut SMK Negeri 2 Banjarmasin untuk melakukan penataan struktur organisasi, sistem manajemen, dan budaya kerja, yang menjamin organisasi yang kuat, efisien, transparan, demokratis, akuntabel, serta memiliki daya respon terhadap berbagai perubahan kebijakan pemerintah dan tuntutan masyarakat.
- Persaingan global, perkembangan ipteks dan tuntutan produktivitas sekolah menuntut ketersediaan fasilitas pendidikan berstandar internasional, kesiapan SDM, dan sistem manajemen yang handal.
- Modernisasi, liberalisasi, dan kapitalisasi dunia bisnis yang bersifat global menuntut SMK Negeri 2 Banjarmasin untuk dapat mengembangkan kompetensi siswa untuk memenuhi tuntutan dunia industri saat ini
- Perkembangan budaya, peradaban dunia, dan menurunnya moralitas bangsa mengharuskan SMK Negeri 2 Banjarmasin memperkuat komitmen untuk memperkokoh kehidupan beragama dan berbudaya sebagai dasar untuk mewujudkan sekolah yang edukatif, ilmiah dan religious dan berakhlak mulia.
- Munculnya sekolah-sekolah unggulan dengan program-program kompetitif dalam merespons tuntutan pasar kerja dan penciptaan lapangan kerja secara langsung dapat menjadi kompetitor baik dalam hal penerimaan jumlah siswa pendaftar.
Grafik pencapaian 8 standar nasional pendidikan tahun 2014
STANDAR | RATING |
STANDAR ISI | 1.94 |
STANDAR PROSES | 1.87 |
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN | 1.94 |
STANDAR PTK | 2.10 |
STANDAR SARANA DAN PRASARANA | 1.82 |
STANDAR PENGELOLAAN | 1.98 |
STANDAR PEMBIAYAAN | 1.78 |
STANDAR PENILAIAN | 1.87 |
RATA-RATA | 1.91 |
Catatan: Standar capaian minimal pada skala 2,00 (tercapai sesuai indicator)
Grafik 1. Pencapaian 8 SNP SMK N 2 Banjarmasin tahun 2014
Pengembangan School Development Plant SMK Negeri 2 Banjarmasin 2015-2019 sebagai sekolah rujukan dilandasi oleh asumsi berikut:
- Menyiapkan calon tenaga kerja handal yang bersaing dalam MEA (masyarakat Ekonomi Asia) yang sudah dicanangkan.
- Animo sekolah menengah kejuruan semakin baik di masyarakat, sedangkan di Kota Banjarmasin daya tampung pendidikan kejuruan relatif konstan dalam jumlah yang terbatas.
- Tuntutan untuk meningkatkan kualifikasi pendidikan semakin tinggi sejalan dengan perkembangan ipteks dan tuntutan masyarakat.
- Modernisasi SMK dan fasilitas pendidikan menjadi pendorong peningkatan citra SMK N 2 Banjarmasin secara internal dan eksternal.
- Ketersediaan infrastruktur teknologi informasi yang semakin tersebar ke masyarakat memungkinkan peningkatan akses pendidikan secara luas yang akan mendorong SMK N 2 Banjarmasin untuk melakukan distance learning dan e-learning.
- Peran SMK N 2 Banjarmasin dalam pemberdayaan masyarakat semakin diperlukan.
- Optimalisasi potensi siswa memerlukan pembinaan yang terarah dan berkelanjutan.
- Pengembangan SMK Rujukan sekolah merupakan prasyarat untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan.
- Peningkatan layanan, kinerja, dan produk sekolah memerlukan sumber daya manusia yang handal sesuai dengan tuntutan profesi.
- Jejaring dan kemitraan dengan lembaga lokal, nasional, dan internasional baik Sekolah maupun (DU/DI) diperlukan untuk meningkatkan kualitas, akuntabilitas, dan pembangunan citra lembaga.
- Unggulan-unggulan yang dimiliki SMK N 2 Banjarmasin, baik SDM maupun fasilitas, dapat diberdayakan untuk menggali sumber dana pendukung.
Berdasarkan hasil kajian serta analisis konteks dan EDS di atas, jelas bahwa selain memiliki beberapa kekurangan, banyak potensi yang dimiliki oleh SMK Negeri 2 Banjarmasin, SDM tenaga Pendidik sangat kompeten dan memiliki tingkat serta kualifikasi pendidikan yang tinggi sangat relevan dengan paket keahlian yang merupakan faktor utama dalam mencapai suatu tujuan.
Posisi/lokasi yang sangat strategis memungkinkan sekolah mengembangkan unit produksi/Bisnis Center yang ada, potensi ini bisa dimaksimalkan guna pengembangan sarana prasarana dan melengkapi kebutuhan proses peningkatan mutu sekolah. Untuk itu perlu sebuah manajemen berbasis sekolah yang mengedepankan kepentingan kemajuan sekolah. Sumber Daya Manusia yang handal di SMK N 2 Banjarmasin, kekurangan dapat diatasi menjadi sebuah peluang atau potensi untuk dikembangkan.